Toilet untuk wanita di Stasiun Rawabuntu terdiri dari tiga ruangan dan pagi itu saya sedang menggunakan ruang yang berada di tengah.

Dari arah luar, seorang wanita berkata kepada wanita lain. Dari suaranya yang lantang, bisa saya simpulkan bahwa mereka belum pernah saling kenal: “Mbak, saya titip ya. Sebentaar aja.”

Beberapa detik kemudian suara yang sama terdengar lagi: “Tolong ya mbak, gak apa-apa kan ya tolong awasin sebentar?”

Permintaan tolong ini kemudian berulang lagi dalam jeda beberapa detik kemudian.

Di dalam ruangan, saya penasaran dengan jenis barang yang hendak wanita itu titipkan.

Seberapa besar ya barang itu sehingga tak bisa dibawa masuk ke dalam ruang toilet, sampai-sampai ia harus berkali-kali minta tolong ke orang lain untuk menjaganya di luar?

Di benak saya muncul gambaran sebuah kotak kardus besar, atau tas penuh berisi pakaian yang berat dan takut basah bila ikut dibawa masuk.

Saat saya hendak meraih gagang pintu suara wanita itu lagi-lagi terdengar: “Maap ya mbak, sebentaar aja, titip ya.”

Rasa penasaran saya semakin memuncak dan tertegun saat membuka pintu dan melihat apa yang dititipkan wanita tersebut pada calon penumpang lainnya.

Mata saya tertumbuk pada mata lain, sepasang mata kecil yang menatap saya dengan lugu dari dekapan seorang wanita muda.

Si empunya mata mengenakan baju dan topi biru, terbelit kain gendongan yang ikut diserahkan sang ibu. Saya taksir usia si kecil sekitar 6 bulan.

Hati saya berdebar. Takut rasanya membayangkan jika anak itu dibawa kabur oleh penggendongnya.

Saat kembali ke peron, sesaat kemudian saya bergeming. Mata saya tak lepas dari area toilet. Saya mau memastikan anak itu kembali ke tangan ibunya dengan selamat.

Sekitar semenit kemudian, sang bunda keluar dari toilet. Tubuhnya yang tambun tertutup baju berbunga-bunga dan celana panjang hitam.

Sejenak ia berhenti si peron, dan sibuk membetulkan posisi selendang yang berisi si mungil berbaju biru yang selalu tampak tenang.

Fiuh. Lega rasanya melihat hal tersebut. Selanjutnya, otak saya berputar: Apa yang akan saya lakukan ya jika saya ada dalam posisi si ibu?